Bekerja
dimana saja dan Apapun profesinya adalah sebuah tantangan tersendiri
untuk mengubah nasib sekaligus menimba pengalaman terbaru yang mungkin
tidak dialami oleh siapapun.berikut ini beberapa tips dari Johan
yan.founder dan Director Of Toral Quality Master of Corpoorate Motivator
Hal pertama yang harus dijadikan pegangan untuk meraih kesuksesan menurut Johan yan adalah miskin itu dosa(poor is sin).Mengapa?karena
dalam kondisi miskin,seseorang akan merasa terbatas,bahkan bisa membuat
seseorang berbuat dosa untuk mengejar harta dengan cara yang tidak
sesuai dengan ajaran Agama seperti mencuri,mermpok,korupsi dan
sejenisnya.
Selain itu,dalam
kondisi miskin seseorang sulit untuk membantu orang lain dalam
Finansial,maupun keterbatasan-keterbatasan lainnya yang sulit untuk
menjadi berkat.kita bisa berniat membuka peluang usaha atau bekerja
halal lainnya,karena sebuah langkah besar telah diraih untuk merubah
nasib sekaligus ekonomi.
Jurus-Jurus sukses dalam bekerja:
-
Jangan pernah mengejar uang,namun biarlah uang mengejar kita.Seseorang bekerja bukan hanya karena berfokus pada uang semata,namun ketika siapapun bekerja dengan baik,kondisi keuangan tentunnya juga akan semakin baik sehingga bagian dari konsekuensi pekerjaan.
-
Bekerja adalah Ibadah,buatlah hidup menjadi mulia.dimana saja,Tuhan akan selalu mengawasi anda.Apapun profesi anda,jangan pernah memandang rendah.karena pekerjaan yang anda lakukan adalah sesuatu yang mulia bagi keluarga dan tentunya diri kita sendiri.jadi,anggaplah bekerja itu ibadah ,Tuhan ada dimana-mana,bukan hanya ditempat ibadah.bila anda tidak diawasi atasan/bos bukan berarti anda bekerja semaunya,termasuk melakukan hal yang merugikan seperti mencuri,merusak barang lainnya.Ingat,Tuhan akan selalu mengawasi kita.
-
Memberi nilai tambah pada suatu pekerjaan.Ketika seseorang bekerja dengan baik,maka sudah hal mutlak bila akan memperoleh penghargaan dari atasan.Atasn tentu saja tidak akan rugi memberi Bonus kepada anda.
-
Beri ciri khas sendiri pada suatu pekerjaan Anda.anda memberi ciri khas pada pekerjaan yang dilakuakan.misalnya dengan keahlian yang anda miliki.
-
Lakukan hal kecil sebelum memulai hal yang besar,lakukan dengan penuh tanggung jawab.Saat bekerja dimanapun tempatnya,siapapun menginginkan hal yang besar.misal membeli rumah mewah,mobil mewah,menyekolahkan anak dan menyukupi semua kebutuhan keluarga.Hal tersebut diatas tentu saja mustahil dilakukan bila Anda tidak memulainya dengan hal yang kecil.misal bangun pagi dan memulai pekerjaan dengan semangat.sehingga atasan akan senang,tentu saja bonus atau naik jabatan telah menunggu anda.
-
Menyerahkan semua kepada Tuhan.sekali lagi,manusia hanya bisa berusaha dan hanya Tuhan yang menentukan langkah keberhasilan Anda.jangan lupa dalam bekerja apapun profesinya,apapun agama yang dianutnya,berdoa agar selalu mendapat berkah saat bekerja.
-
Semangat dan pantang menyerah
Kiat Sukses Membangun Kepercayaan Diri
Banyak ahli menilai, percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan rasa percaya diri.
Dalam dimensi yang sangat luas, sukses adalah milik semua orang. Tetapi, tidak semua orang tahu bagaimana cara mendapatkan atau meraih kesuksesan. Kebanyakan orang menilai bahwa kesuksesan adalah milik orang-orang yang ber-IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan memilih spesialisasi yang paling terkenal.
Penilaian ini memang tidak sepenuhnya salah, tetapi kita juga harus melihat fenomena yang lebih luas, bahwa tidak sedikit orang-orang sukses yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Dengan kata lain, IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan spesialisasi yang terkenal hanyalah bagian dari penunjang kesuksesan.
Di luar kemampuan itu, ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam memprediksi kesuksesan seseorang; itulah yang kita sebut, antusiasme, hasrat, ketekunan, kerja keras, serta kebulatan tekad seumur hidup yang dimilikinya.
Sebagian pakar menilai bahwa untuk mencapai sukses, kematangan pribadi seseorang sangat dibutuhkan. Sebab kematangan pribadi akan mengantarkan seseorang pada sikap optimis dan kesadaran bahwa apa yang dicita-citakannya akan mudah diraih.
Di sisi lain, meraih kesuksesan jelas bukanlah perkara gampang. Ketika kita berusaha untuk meraih apa yang kita inginkan, tentu banyak tantangan yang harus dihadapi. Ada kalanya seseorang begitu tegar, tetapi tidak sedikit juga yang patah semangat bahkan menyerah karena merasa tidak sanggup menghadapi tantangan yang ada di depannya.
Pada saat semacam inilah, rasa percaya diri sangat penting ditumbuhkan. Banyak ahli menilai bahwa percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan rasa percaya diri. Berikut ini adalah beberapa kiat guna membangun percaya diri.
Pertama, berani menerima tanggung jawab. Gerald Kushel, Ed.D., direktur The Institute of Effective Thinking, pernah mengadakan penelitian terhadap sejumlah manajer. Dari penelitian tersebut, Kushel menyimpulkan bahwa ia menemukan sifat terpenting yang dimiliki oleh hampir semua manajer yang memiliki kinerja tinggi.
Dan sifat tersebut adalah rasa tanggung jawab yang mendorong mereka untuk tampil "sempurna" tanpa peduli pada hambatan apapun yang menghadangnya. Sebaliknya, manajer yang berkinerja buruk dan gagal mencapai kapasitas maksimumnya cenderung melimpahkan kesalahannya pada siapa saja.
Kedua, kembangkan nilai positif. Jalan menuju kepercayaan diri akan semakin cepat manakala kita mengembangkan nilai-nilai positif pada diri sendiri. Menurut psikolog Robert Anthony, PhD., salah satu cara untuk mengembangkan nilai-nilai positif adalah dengan menghilangkan ungkapan-ungkapan yang mematikan dan menggantinya dengan ungkapan-ungkapan kreatif. Dia menganjurkan membuat peralihan bahasa yang sederhana tapi efektif dari pernyataan negatif ke pernyataan positif. Misalnya, mengganti kata, "Saya tidak bisa," menjadi, "Saya bisa!"
Ketiga, bacalah potensi diri. Segeralah lacak, gali, dan eksplorasi potensi sukses yang ada pada diri kita. Misalnya dengan bertanya kepada orang-orang terdekat. Termasuk juga mengikuti psikotes dan mendatangi para ahli seperti psikiater, dokter bahkan kiai untuk melacak potensi kita. Karena bisa jadi sangat banyak potensi yang kita miliki tanpa kita sadari, sehingga tidak berhasil kita gali.
Keempat, berani mengambil risiko. Keberanian dalam mengambil risiko ini penting, sebab daripada menyerah pada rasa takut alangkah lebih baik belajar mengambil risiko yang masuk akal. Cobalah menerima tantangan, kendati terasa menakutkan atau menciutkan hati. Cari dukungan sebanyak mungkin.
Dengan melakukan hal ini, kita akan mendapat banyak peluang yang tak ternilai harganya. Namun jangan lupa, ketika mencoba sesuatu kita harus siap dengan hasil yang sesuai atau tidak sesuai dengan keinginan.
Kalau hasilnya tak sesuai dengan keinginan, bisa jadi itulah yang terbaik menurut Allah Azza wa Jalla. Kalau kita sudah mencoba, maka niatnya saja sudah menjadi amal. Orang yang gagal adalah orang yang tak pernah berani mencoba. Bukankah menaiki anak tangga kelima puluh harus diawali dengan tangga pertama?
Kelima, tolaklah saran negatif. Bisa jadi, tidak semua orang di sekitar kita memberikan dorongan, dukungan, dan bersikap positif pada kita. Sebagian dari orang yang ada di sekitar kita mungkin berpikiran negatif. Hal inilah yang tak jarang malah melunturkan rasa percaya diri kita dengan mempertanyakan kemampuan, pengalaman, dan aspirasi-aspirasi kita.
Dengan demikian, mungkin ada baiknya jika kita sedikit mengambil jarak dengan sebijak mungkin bila ada pihak-pihak yang mencoba melunturkan kepercayaan diri kita. Keenam, ikuti saran positif. Rasa percaya diri merupakan sifat "menular". Artinya, jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki cara pandang positif, bersemangat, optimis, dsb, maka kita memiliki kecenderungan untuk meniru sifat tersebut.
Karena itu, carilah lingkungan yang bisa memotivasi kita untuk sukses. Kita harus mulai senang bergaul dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk bangkit. Bergaul dengan orang-orang yang percaya diri akan berbeda dibandingkan bergaul dengan orang-orang yang gagal. Sebab bergaul dengan orang-orang yang percaya diri, Insya Allah semangatnya akan menular kepada diri kita.
Ketujuh, jadikan keresahan sebagai kawan. Banyak peristiwa atau saat-saat dalam kehidupan yang dapat membuat kita mengalami rasa cemas atau gelisah. Akibatnya, kita mengalami krisis percaya diri. Saat itulah kita harus mulai mengingatkan diri sendiri bahwa rasa cemas dan gelisah merupakan kawan. Tingkatkan energi, tajamkan kecerdasan, tinggikan kewaspadaan, dan kembangkan pancaindera. Daripada menyia-nyiakan energi untuk kecemasan yang sia-sia, lebih baik menghadapi tantangan itu secara tegas dan efektif.
Sesudah perhitungan kita matang, selanjutnya kepercayaan diri akan bertambah dengan memperkokoh ibadah dan doa, karena doa dan ibadah dapat mengundang pertolongan Allah. Semakin kokoh ibadah kita, shalat kita, makin kuat doa-doa kita, dan keyakinan kita dengan pertolongan Allah, maka itu bisa meningkatkan percaya diri.
Kita harus benar-benar menyadari bahwa Allah menciptakan kita benar-benar dengan perhitungan dan pertimbangan Yang Mahacermat. Seperti di firmankan Allah SWT dalam Quran surat at-Tiin ayat 4, "La qad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim" (Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya). Wallahu a`lam.n deny riana/mqp
Sumber : http://www.republika.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar